Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur

Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur

C&R TV Jakarta – Setelah sukses dengan toko offline pertamanya di Jl. Alternatif Cibubur No. 18 A, desainer Nina Nugroho meresmikan pembukaan offline store kedua miliknya di Trans Studio Mall Cibubur, salah satu pusat perbelanjaan bergengsi di kawasan Cibubur. Acara pembukaan ini berlangsung pada Senin, 30 September 2024.

Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur

Nina Nugroho, yang dikenal dengan busana profesional untuk muslimah, berharap kehadiran toko barunya dapat semakin mendekatkan brand tersebut kepada pelanggan setianya.

“Semoga kehadiran Nina Nugroho di Trans Studio Mall Cibubur menjadi penanda semakin diterimanya Nina Nugroho di kancah fashion nasional dan menjadi tenant muslimah yang memeriahkan lini fashion di TSM Cibubur,” kata Nina Septiana, desainer sekaligus pemilik brand Nina Nugroho, saat memberikan sambutan pada acara tersebut.

Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur

Acara pembukaan dihadiri oleh suaminya, Indrawan Nugroho, yang juga menjabat sebagai komisaris utama dan investor di perusahaan, serta General Manager Trans Studio Mall Cibubur, Henricus Helmy Kurniawan. Selain itu, beberapa keluarga, kerabat, serta para loyal customer yang selama ini setia mendukung brand tersebut turut hadir.

Dalam sambutannya, Nina Septiana mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada brand Nina Nugroho untuk menjadi bagian dari tenant di Trans Studio Mall. Nina berharap, para pelanggan setianya yang sebelumnya lebih banyak berbelanja secara online, kini dapat langsung datang ke toko untuk merasakan dan mencoba produk sebelum memutuskan untuk membeli.

Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur
“Kalau selama ini mereka hanya melihat foto-foto produk secara online, sekarang mereka bisa langsung merasakan bahan dan bahkan mencobanya sebelum membeli,” jelas Nina.

Brand Nina Nugroho didirikan oleh Nina Septiana pada tahun 2016 dan sejak itu berkembang dengan pesat melalui media sosial. Pada tahun 2021, brand tersebut mulai merambah e-commerce seperti Shopee, Zalora, dan Tokopedia. Di tahun 2023, Nina Nugroho membuka offline store pertamanya di Jl. Alternatif Cibubur.

Salah satu hal yang diungkapkan oleh Nina adalah komitmennya untuk membangun brand tersebut menjadi perusahaan fashion berskala internasional. “Sejak awal didirikan, saya ingin brand ini bukan hanya sekadar label fashion, tetapi menjadi perusahaan yang berkembang dan bertaraf internasional,” ungkapnya.

Sukses di Dunia Fashion, Nina Nugroho Buka Toko Kedua di Trans Studio Mall Cibubur

Brand ini dikenal dengan tagline #AkuBerdaya, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui busana profesional yang mereka kenakan.

“Busana profesional untuk muslimah ini memiliki tiga kategori, yaitu comfort bagi mereka yang menginginkan busana simpel tanpa banyak detail, confidence untuk kesan lebih formal, serta couture untuk acara-acara yang lebih resmi,” jelas Nina. Ketiga kategori ini dirancang agar selalu bisa menemani perempuan profesional dalam berbagai kesempatan.

Dalam upayanya memperkuat karakter desain, Nina juga mempelajari psychological fashion, yakni bagaimana busana dapat memengaruhi cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri. “Dengan mengenakan busana dari Nina Nugroho, para perempuan profesional akan merasa lebih percaya diri dan yakin dalam menjalankan tugas mereka,” tambahnya.

Offline store kedua Nina Nugroho di Trans Studio Mall Cibubur.

Di sisi lain, Indrawan Nugroho, sang suami, turut menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Nina dalam dunia fashion. “Ini adalah tonggak sejarah dalam perjalanan brand Nina Nugroho. Terima kasih kepada tim dan para pelanggan setia yang selalu mendukung karya-karya Nina,” ucap Indrawan.

Henricus Helmy Kurniawan, General Manager Trans Studio Mall Cibubur, juga menyampaikan apresiasinya atas bergabungnya brand Nina Nugroho di mall tersebut. “Kami sangat bangga bisa menghadirkan brand Nina Nugroho di TSM Cibubur. Semoga brand ini bisa menarik perhatian lebih banyak pengunjung untuk berbelanja fashion di sini,” kata Henricus.

Offline store kedua Nina Nugroho di Trans Studio Mall Cibubur.

TSM Cibubur juga tengah menggalakkan kampanye untuk menjadi pusat fashion muslimah dan hijab terlengkap di kawasan Cibubur. “Kampanye ini akan terus kami jalankan agar mall semakin ramai dan tenant-tenant yang ada juga semakin laris,” ujar Henricus.

Offline store Nina Nugroho di Trans Studio Mall Cibubur terletak di lantai 1, No. 66, dengan konsep desain yang selaras dengan karakteristik busananya, yakni klasik dan elegan. Para pelanggan bisa dengan nyaman memilih busana yang diinginkan, mencoba di ruang ganti, atau menunggu sambil duduk di sofa yang disediakan di dalam toko. Pelayanan ramah dari sales advisor juga memastikan pelanggan mendapatkan hijab yang cocok dengan busana yang mereka pilih.

MEMASUKI tahun 2024, brand Nina Nugroho sudah memasuki tahun ke 8 sejak didirikan pada awal tahun 2016 lalu.

Memang masih sangat muda, namun kiprah Nina Nugroho sudah sangat luar biasa.
Sang desainer, Nina Septiana, langsung membukukan sederet prestasi begitu membidani Nina Nugroho.

Di tahun pertama, Nina Septiana telahterpilih sebagai 1 dari 10 desainer terbaik untuk mempersembahkan karyanya pada Islamic Fashion Festival Kuala Lumpur. Sejak itu, setiap tahun, Nina senantiasa mengirimkan karya-karya terbaiknya untuk melenggang di pentas-pentas fashion berskala nasional maupun internasional. Baik di dalam maupun di luar negeri.

Terjun di dunia fashion dimulai ketika Nina Septiana, ibu 4 anak ini mulai mengenakan hijab pada tahun 2007 lalu. Tubuhnya yang tinggi menjulang, yakni 172 cm, membuatnya kesulitan menemukan busana yang cocok untuk dirinya di pasaran. Dari sana Nina Septiana kemudian mulai mendisain busana untuk dirinya sendiri dan mengenakannya di berbagai kesempatan. Melihat penampilan barunya, mengenakan busana karyanya sendiri, sahabat-sahabatnya mulai tertarik untuk juga mengenakan busana karya Nina. Dari sana Nina kemudian terpikir untuk memulai bisnis busana Muslimah. Tahun 2010, Nina mulai merancang dan memproduksi sendiri label busana Muslimah pertama miliknya, yakni Saniyya.

Namun kala itu Nina menjalankan bisnisnya, hanya berdasarkan hobi dan tidak menekuninya dengan serius.
‘’Brand ini saya jalankan hanya sekedar hobi saja. Kalau pas moodnya ada, saya jalankan, kalau gak, ya sudah,’’ kenang Nina Septiana.

‘’Padahal sebenarnya energi yang dikeluarkan sama. Butuh modal, bukan hanya uang, tetapi juga waktu yang harus dialokasikan,’’ ungkap Nina Septiana.

Karena hanya sekedar hobi, banyak hal yang tidak tertata rapi. Terutama dalam hal keuangan. Tahun 2016, Nina mendapat tantangan dari sang suami, Indrawan Nugroho untuk menekuni bisnis dengan serius. Dari sana Nina mulai mencari dan akhirnya menemukan kekuatan diri dan ciri khasnya sendiri. Setelah sempat menerbitkan dua buku tentang fashion, tahun 2016 Nina Septiana akhirnya meriis label Nina Nugroho, yang diambil dari Namanya sendiri dan nama keluarga.

‘’Saya ingin bisa memberikan kontribusi terbaik untuk para wanita muslimah khususnya di bidang fashion,’’ ungkap Nina, mengenai label Nina Nugroho yang ia luncurkan saat itu.

"Akhirnya ingin belajar bisnis yang serius melalui Nina Nugroho. Dari tahun 2016 itu, tantangannya banyak sekali,’’ cerita Nina.

‘’Di awal ada beragam kategori busana, waktu itu saya berpikir, semakin saya mempunyai banyak lini di dalam satu brand, saya akan dicari,’’ tutur Nina Septiana.

‘’Pertama ada busana kerja, signature, casual. Di awal berbisnis, keluar tiga lini brand ini. Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya saya menyadari, ternyata tidak begitu cara kerjanya," kenang Nina Septiana.

Nina menggunakan brand Nina Nugroho dengan tuntutan terhadap diri sendiri, agar dia bertanggung jawab dengan brand yang sudah dibangunnya.


Ketika memulai bisnis busana dengan brand Nina Nugroho, ia memilih busana abaya. Abaya dipilih sepulang dari umroh tahun 2016, Nina Septiana melihat pasar abaya cukup bagus karena banyak dipajang di Debenhams.
‘’Namun ternyata tahun itu abaya belum popular di Indonesia, idenya memproduksi abaya lebih cepat dari trend yang ada di Indonesia,’’ papar Nina. Baru di tahun 2018 abaya mulai trend di Indonesia, namun trend abaya tidak bertahan lama, Nina memilih kembali kepada tiga lini di awal, yakni signature, office dan kasual,’’ jelas Nina. Namun tidak mudah melaksanakan bisnis dengan focus yang terbagi.

Nina kemudian memutuskan untuk focus di satu lini, yakni office look di tahun 2017.

"Sesuatu yang tidak fokus itu kita lakukan seadanya. Akhirnya nggak ketemu apa yang kita cari. Kemudian semakin lama, market-nya itu-itu saja, antara idealisme saya dan keinginan pasar tidak match. Akhirnya dihentikan dua brand saya itu, itulah tantangannya," terang Nina Septiana.

Saat memutuskan untuk fokus membuat busana muslimah office look, Nina meriset keinginan pasar, me-validasi produk, menelaah customer behavior, customer experience, dan mencari tahu pelanggan loyal ke salah satu produk.
Nina akhirnya memutuskan fokus pada kebutuhan wanita muslimah yang bekerja, karena belum banyak brand atau toko yang menyediakannya.
"Kalau di lihat dari jiwa saya lebih dekat ya Nina Nugroho untuk office, akhirnya tahun 2018 konsisten untuk busana kerja muslimah," ujarnya dengan ramah.

Semakin lama, karena Nina fokus menjadi satu-satunya brand di Tanah Air untuk busana kerja bagi muslimah, bisnisnya semakin berkembamg, hingga kini telah memiliki puluhan karyawan yang menjadi tanggungjawabnya.(tresnawati)