Nina Nugroho Women: Devi Susilawati

Nina Nugroho Women: Devi Susilawati

Perempuan Dibalik Layar Purwa Caraka Musik Studio

Mengelola sekolah musik memang menyenangkan. Meski arus lalu lintas kerjanya terbilang ‘padat merayap’, namun semua itu seperti terbayarkan saat bibit-bibit baru penyanyi atau pemain musik berprestasi bermunculan dari sekolah musik yang dikelola.

Devi Susilawati hampir 17 tahun berkarier sebagai Event Manager di sekolah musik milik musisi Purwa Caraka. Seperti kebanyakan orang berkecimpung di bidang event organizer, bedanya Devi bersama timnya mengerjakan untuk mengurus berbagai acara dan talent- talent di sekolah musik Purwa Caraka Music Studio (PCMS).

“Banyak sekali suka duka dan juga proses yang dilewati di Departement of Event ini, banyak belajar berkomunikasi dengan beberapa pihak, menemani anak-anak tampil, mengurus persiapan acara, dan membawa siswa dan siswi Purwa Caraka Music Studio Lomba Musik Competition diluar negeri,” ungkap Devi.

Belakangan tempat kursus musik begitu diminati para orang tua yang ingin menumbuhkan minat dan bakat buah hatinya di bidang kesenian. Karena diyakini music, tidak saja bermanfaat untuk kesehatan raga, namun juga membangun mental seseorang.

Sebagai ajang unjuk kemampuan sekaligus wadah untuk berani ‘perform’ sekali setahun di setiap cabang PCMS digelar berbagai pertunjukan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Tujuannya tentu sebagai ajang latihan agar terbiasa tampil di berbagai event. Selanjutnya mereka juga kerap diikut sertakan dalam berbagai festival internasional.

Berangkat dari pengalaman tampil di ajang internasional, beberapa siswa PCMS kini sukses menjalankan karier baru sebagai penyanyi profesional.

Sebut saja Putri Ariani, Joey A;expander atau Rimar Callista dan masih banyak yang lainnya.
“Ada Joey Alexander penyanyi jazz yang sekarang menetap di New York, Amerika; Rimar Callista, pemenang ajang pencarian bakat salah satu televisi lokal dan yang baru viral mendapatkan tiket Golden Buzzer di ajang pencarian bakat di Amerika, Putri Ariani.

Terus terang hal ini memberi rasa bangga dengan mereka bisa mengharumkan Indonesia bisa mengikuti ajang pencarian bakat hingga ke kancah internasional. Saya berharap juga ada nama-nama lain seperti mereka yang mengharumkan Indonesia dengan karya-karya yang dihasilkannya,” papar Devi.

Menurut Devi, keberhasilan para siswa itu tidak terlepas dari kecerdasan Purwa Caraka memenej PCMS. Dengan ketelatenannya, Purwa berhasil mencetak generasi penyanyi dan pemain musik andal tanah air.

Saat ini , sekitar 75 persen murid di Purwa Caraka berasal dari kalangan pelajar dengan mulai dari usia 4-5 tahun hingga usia tak terhingga.

“PCMS sangat menjaga kepercayaan konsumen dengan memberikan yang terbaik untuk siswa didik. Kang Purwa itu sangat concern sama yang namanya kualitas pengajaran, guru, sarana dan prasarana yang memadai. Tak hanya itu , bahkan sampai sekarang pun beliau masih turut terlibat dalam menyeleksi pengajar atau tutor yang akan mengajar di PCMS. Yang paling disorot adalah riwayat pendidikan dan pekerjaan serta karakter calon tutor, karena itu akan berpengaruh pada bagaimana dia membimbing peserta didik kelak,” urai Devi yang lulusan Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, ini.

Devi yang boleh dikatakan sebagai orang di balik layar para siswa, merasakan berbagai tantangan harus dilakoninya.

Memakai istilah masa kini, sebagai seorang event manager, dirinya dituntut untuk berkemampuan multitasking. Setiap saat harus siap dengan konsep event , bertemu banyak orang di tempat yang berbeda dan tidak jarang selalu berkejaran dengan deadline.

“Tapi karena passion saya disini sehingga mengerjakan semua pekerjaan dengan hati dan dijalani dengan sepenuh hati. Kalau mau sukses disini, harus komitmen sama waktu, tanggung jawab dan juga komunikasi yang baik dan efektif dengan orang lain. Selebihnya kerja keras dan juga mempunyai skill untuk mendealing dan gesit dalam bekerja adalah kunci sukses menjalankan karier ini,” urai ibu 2 orang anak ini, lagi.

Satu hal yang paling disyukuri Devi dari pekerjaannya, meski melakukan banyak perjalanan keluar kota atau luar negeri, hal tersebut tidaklah menjadi beban baginya.

“Saya hobinya kulineran dan juga berenang. Karena pekerjaan saya seringnya jalan ke luar kota atau keluar negeri sekalian menjalankan hoby. Begitu kerjaan beres, langsung deh cari tempat kulineran yang enak. Selain mengeksplore kuliner sekaligus juga tempat tempat wisata atau tempat main bersama keluarga. Dan karena hoby kita sekeluarga berenang jadi selalu menyempatkan waktu berenang bersama keluarga,” jelas Devi yang memaknai arti keberdayaan sebagai sebuah kemandirian, kesetiaan dan tanggung jawab.

Terkait keberdayaan sendiri, Devi menyebut saat ini perempuan Indonesia telah memiliki keberdayaan. Hal tersebut terlihat dari kiprah mereka di berbagai bidang.

Saat ini banyak perempuan hebat dengan semua keberdayaan yang tidak hanya dilihat dari karier mentereng di sebuah institusi tertentu, karena tidak sedikit pula perempuan yang sukses dengan peran ibu rumah tangga.

“Mereka memang di rumah saja membersamai anak-anak serta suaminya. Tapi perannya tidak dapat dipandang sebelah mata, kesuksesan anggota keluarga karena support dari seorang ibu rumah tangga,” pungkas Devi. (Dewi Syafrianis)