Tanya Jawab Seputar Covid-19 (bagian 3-selesa)

Tanya Jawab Seputar Covid-19 (bagian 3-selesa)

BAGAIMANA gejala orang yang telah terinfeksi SARS-CoV-2? Apakah sudah ada obat atau vaksinnya? Bolehkah melakukan pengobatan sendiri? Apakah bisa sembuh? Berikut petikan wawancara, masih Bersama Drs Bambang Priyambodo, Apt, GM Manufacturer PT Air Mancur.

T : Bagaimana tahapan orang yang terkena infeksi virus SARS-COV-2 hingga merasakan gejala sakit?

J : Berikut adalah tahapan – tahapan infeksi virus corona dalam tubuh manusia :

  1. Hari ke 1 – 8 merupakan masa inkubasi. Pada tahap ini orang belum merasakan gejala apa-apa. Apabila dilakukan rapid screening test, maka akan ketahuan jika orang tersebut sudah terjangkit virus SARS-COV-2 ini
  2. Hari ke 9 – 14 merupakan masa sakit (illness). Di mana pasien sudah merasakan gejala-gejala terkena virus, seperti demam, batuk kering, dan rasa lelah. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
  3. Hari ke 15 – 25 merupakan masa “Hospitalization” atau masa “Kritis”. Jika infeksi berlanjut maka akan timbul gejala yang lebih berat, seperti pneumonia, sesak nafas dan sindrom pernafasan akut yang berat
  4. Hari ke 25 dan seterusnya. Jika pasien bisa bertahan maka kemungkinan besar akan selamat. Jika tidak bisa bertahan maka akan terjadi sindroma pernafasan akut, gagal ginjal yang kemudian diikuti dengan kematian.

T : Bagaimana tanda-tanda (gejala) seseorang terkena COVID-19?

J : Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum (tahap awal) adalah :

 demam,

 rasa lelah, dan

 batuk kering.

Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis.

T : Apakah ada obat atau perawatan yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19?

J : Hingga saat ini, belum ada  obat-obatan yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit ini. WHO tidak merekomendasikan tindakan mengobati diri sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, untuk mencegah atau menyembuhkan COVID-19.

T :  Apakah sudah ada VAKSIN yang dapat mencegah COVID-19?

J : Belum ada. Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang-orang yang sakit perlu mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya. Orang-orang yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami.

Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis, termasuk di antaranya adalah obat antimalaria Chloroquine/Hydrochloroquine, obat anti HIV lopinavir dan ritonavir (Kaletra), obat anti Ebola Remdesivir, dan obat antivirus flu Favipiravir (Avigan).(selesai)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *